Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Jumat, 14 Mei 2010

Hidup Ini

Jumat, 14 Mei 2010

Hidup di dunia ini hanya sekejap saja, jika dibandingkan dengan kehidupan abadi di akhirat nanti. Ibarat perjalanan kita sekedar singgah, sejenak istirahat..sedikit makan dan minum kemudian melanjutkan perjalanan lagi, yang lebih panjang. Akan tetapi biarpun sejenak, waktu istirahat ini sangat menentukan. Jika mendengkur terus, tertidur pulas, bergelimang istirahat, terlalu banyak makan dan minum, sibuk melulu maka kita akan ketinggalan kereta.

Kendaraan yang kita tumpangi hanya ada sekali, yaitu nyawa kita..jika yang sekali ini lewat, maka tidak akan ada kendaraan lain. Sebab masing-masing hanya dijatah satu kereta, Tidak ada kredit di bank nyawa..tidak ada donor nyawa..Bila kematian menjemput, tidak ada lagi tawar menawar. Biarpun konglomerat atau pejabat tidak ada yang kuasa.

Bagaimana sebaiknya kaum muslimin menyikapi hal ini? Allah kembali mengingatkan :
“Ketahuilah kehidupan ini laksana permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan antara kamu, berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan bagi petani. Kemudian tanaman itu menjadi kering dan warnanya kuning dan hancur. Dan di akherat nanti ada azab dan ampunan serta keridhoan Allah.Dan kehidupan dunia ini tidak lain adalah kesenangan yang menipu.” [Al-Hadid 20]

Dari Jabir bin Abdullah berkata ‘pernah aku bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba datang laki-laki berwajah cerah, berambut rapi, berpakaian serba putih,’ Laki tsb berkata: ‘Selamat bagimu wahai Rasulullah, apakah arti dunia ini?’ Rasulullah menjawab: ‘Seperti impian orang yang tidur. ‘Laki-laki tadi bertanya lagi: ‘Apakah surga itu?’ Rasulullah menjawab: ‘Sebagai ganti dunia bagi mereka yang mencarinya. ‘Kembali laki-laki tadi bertanya, ‘Siapa sebaik-baik manusia? ‘Rasulullah menjawab: ‘dia yang mau mentaati Allah.’ ‘Bagaimana sikap yang baik di dunia ini?’Rasulullah menjawab: ‘Berkemas-kemaslah seperti orang yang mengejar kafilah.’
Terakhir laki-laki itu bertanya: ‘Berapa jarak antara dunia dan akherat? ‘Rasulullah menjawab: ‘Sekejap mata.’
Kemudian pergilah laki-laki itu dan tidak kelihatan lagi. Rasulullah bersabda: “Itulah Jibril, yang datang untuk menjauhkanmu dari duniawi dan mencintai kehidupan ukhrawi.”


wahai saudaraku betapa banyak sekrang ini kecintaan* yang bergelimang kepada kenikamtan* duniwi,..
coba kita intropeksi kepada diri kita apakah amalan* yang sudah kita persiapakan untuk bekak akhir nanti ..

ingat wahai saudaraku dinia ini hanyalah hiyasan yang menipu..
jgn terlena dengan kenikmatan* itu,bekliLAh diri mu dengan ilmu agama.agar kalian tidak tersesat...

soo tebarkan salam & jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin.

0 komentar: